7 Masalah Kehamilan yang Bisa Menyebabkan Keguguran Jangan lakukan ini

Bagi banyak pasangan, kehamilan adalah momen yang sangat menyenangkan. Namun, kadang-kadang kehamilan dapat menghadapi masalah yang tidak diinginkan, seperti keguguran. Keguguran adalah kondisi di mana kehamilan hilang sebelum kehamilan mencapai dua puluh minggu, dan ini bisa sangat menyedihkan bagi para calon orangtua. Namun, para calon orangtua harus memperhatikan beberapa masalah kehamilan yang dapat menyebabkan keguguran.

Apa masalah yang dimaksudkan dengan kehamilan? Ini adalah penjelasannya.

Masalah kehamilan yang dapat menjadi pemicu keguguran

1. Kondisi medis utama

Beberapa kondisi medis dapat meningkatkan kemungkinan keguguran. Salah satu contohnya adalah sindrom antifosfolipid, gangguan autoimun yang dapat menyebabkan pembekuan darah yang tidak normal, yang dapat mengganggu aliran darah ke plasenta dan menyebabkan keguguran. Diabetes, penyakit tiroid, hipertensi, dan gangguan pembekuan darah adalah kondisi medis lain yang dapat meningkatkan risiko keguguran.

2. Variabel usia

Faktor penting dalam risiko keguguran adalah usia ibu. Wanita yang hamil di atas 35 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi daripada wanita yang hamil di usia muda. Penyebabnya dapat berasal dari masalah genetik pada sel telur yang semakin meningkat seiring usia.

3. Kromosom anomali

Keguguran pada trimester pertama biasanya disebabkan oleh masalah kromosom yang tidak normal pada janin.Ini biasanya karena pembelahan sel telur atau sperma yang tidak normal. Sebagian besar keguguran yang disebabkan oleh masalah kromosom tidak dapat dihindari dan terjadi secara acak.

4. Infeksi dan penyakit menular seksual (PMS)

Infeksi seperti toksoplasmosis, sitomegalovirus (CMV), rubella, dan beberapa infeksi yang dapat menyebabkan keguguran selama kehamilan.Wanita yang memiliki infeksi yang tidak diobati atau tidak diobati sebelum atau selama kehamilan berisiko mengalami keguguran.

5. Gaya hidup dan pengaruh luar

Risiko terkena keguguran juga dapat meningkat karena beberapa faktor gaya hidup dan lingkungan. Ini termasuk merokok, meminum alkohol, terpapar radiasi, terpapar zat kimia berbahaya, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu selama kehamilan. Wanita yang mengalami tekanan fisik atau emosional juga dapat lebih rentan terhadap keguguran.

6. Kesehatan rahim dan serviks

Masalah pada rahim atau serviks dapat mempengaruhi kemampuan rahim untuk mendukung kehamilan. Masalah seperti mioma uteri, yang merupakan tumor di rahim, septum rahim, yang merupakan bagian dari rahim, atau insufisiensi serviks, yang merupakan kondisi di mana serviks lemah dan terbuka terlalu dini.

7. Keguguran sebelumnya

Ada kemungkinan lebih besar Anda akan mengalami keguguran lagi pada kehamilan berikutnya jika Anda pernah mengalami keguguran sebelumnya atau "keguguran berulang".

Keguguran berulang kadang-kadang disebabkan oleh faktor-faktor tertentu, seperti masalah kromosom pada pasangan atau kondisi medis tertentu. Mengetahui masalah kehamilan yang dapat menyebabkan keguguran sangat penting untuk mengurangi risiko dan mendukung kehamilan yang sehat.

Sangat penting untuk mendapatkan dukungan medis dan emosional jika ibu atau orang yang dikenal mengalami keguguran. Kebanyakan keguguran tidak dapat dihindari. Namun, banyak kehamilan dapat berjalan dengan baik dan melahirkan bayi yang sehat dengan perawatan prenatal yang baik dan pemantauan yang cermat.