Siapapun dapat membuat kesalahan, karena pada dasarnya, manusia tak akan luput dari kesalahan. Entah itu anak, ayah, ibu, nenek, kakek, semua dapat melakukan kesalahan. Akan tetapi tak jarang orang tua yang merasa tak mau meminta maaf lantaran gengsi dan itu merupakan hal yang tabu untuk dilakukan.
Orang tua biasanya menganggap dirinya lebih unggul dari anaknya, dan merasa jika ia mengakui kesalahan dan meminta maaf, anaknya akan berpikir ia akan kehilangan kendali terhadap anaknya dan anak juga anak tidak akan menghormatinya lagi. Padahal, ketika orang tua meminta maaf pada anak, itu akan mengajarkan mereka untuk langsung meminta maaf jika melakukan kesalahan dan kebiasaan yang dicontohkan orang tua akan ia terapkan pada kehidupannya.
Bayangkan saja jika orang tua selalu mengedepankan ego dan enggan meminta maaf kepada anak. Ia akan berfikir jika kesalahan adalah hal yang tidak perlu di akui dan tabu, kemudian anak juga akan lambat memahami bagaimana cara untuk memaafkan.
Jika orang tua benar benar enggan untuk mengakui kesalahan, anak akan merasakan rasa frustasi, kemarahan, dan bahkan anak akan merasa tidak diakui dan dihargai pada hubungan orang tua dan anak . mereka juga akan berpikir bahwa orang tua tidak memperhatikan perasaan mereka.
Akan lebih banyak dampak lebih merinci jika orang tua melakukan hal tersebut, diantaranya meliputi:
1. Orang Tua akan Menjadi Sosok yang Sewenang-wenang di Mata Sang Anak
Memori buruk akan terbentuk ketika orang tua terus menerus enggan untuk meminta maaf. Anak juga tak akan nyaman berhadapan dengan orang tuanya sendiri. Pola pendidikan yang salah akan terbentuk hanya karena hal ini.
2. Hubungan Harmonis Orang Tua dan Anak akan Kian Memudar
Jika hal ini terjadi, anak akan merasa orang tua tidak memberikan teladan yang baik bagi anak. Hubungan harmonis akan terus memudar hari demi harinya. Kedekatan orang tua dan anak juga akan memudar seiring berjalannya waktu.
3. Anak akan Mengikuti Sikap Orangtua yang Sulit untuk Meminta Maaf
Seperti yang sudah dibahas pada awal tadi, anak juga akan meniru perilaku yang dilakukan oleh orangtuanya. Ia akan meniru sikap orang tuanya yang tak mau meminta maaf setelah berbuat salah.
4. Anak Bisa Tumbuh Menjadi Pribadi yang paling Benar Sendiri.
Anak akan selalu merasa apapun yang ia perbuat pasti benar dan jika ia melakukan kesalahan ia akan berpikir bahwa setiap kesalahan yang diperbuat tak harus ia akui, dan dituntaskan dengan meminta maaf.
5. Anak akan Terjerumus pada Sifat Sombong
Ketahui lah ketika anak sudah dikuasai oleh kesombongan tingkah lakunya akan selalu berujung dengan sikap tinggi hati. Sikap lapang dada saat berbuat salah juga akan menghilang dari pikirannya.
Orang tua mana yang mau anaknya mengalami hal-hal tersebut. Orang tua harus benar benar belajar bagaimana caranya untuk meminta maaf yang baik kepada anak. Cara berikut mungkin dapat berguna bagi orang tua agar dapat belajar dan membiasakan diri untuk dapat meminta maaf pada anak.
a. Orang tua harus peka dengan apa yang dirasakan sang anak. Membiasakan diri untuk berempati dan tidak menunjukkan keraguan untuk meminta maaf.
b. Orang tua harus berani bertanggung jawab dengan apa yang mereka perbuat, contohnya seperti memberikan anak sesuatu, atau hanya sekedar memberikan pelukan kepada anak ketika meminta maaf. Itu akan membuat amarah sang buah hati mereda dan ia akan memahami permohonan maaf dari orang tuanya.
c. Berikan anak penjelasan yang rinci sehingga ia akan memahami dan memaklumi nya. Penjelasan yang dikatakan seca lugas, terperinci dan meminta maaf kepada anak, akan memulihkan keadaan anak secara mental.
d. Orang tua juga perlu mengatakan bahwa ia akan berusaha untuk tidak melakukanya lagi di kemudian hari. Penyampaian ini harus di lakukan dengan hati yang tulus agar anak yakin dengan apa yang dikatakan orang tuanya.
e. Berusaha Untuk memperbaiki Hubungan dengan sang anak. Agar kedekatan antara orang tua dan anak bisa terus terjaga dan kembali seperti semula dan mencegah terjadinya luka batin pada anak, orang tua harus melakukan sebuah aksi yang benar benar dilakukan atau aksi nyata.
f. Mengatakan kata “maaf” dengan mudah dan tulus. Sudah sewajarnya orang tua mengatakan kata maaf kepada anaknya jika melakukan kesalahan. Orang tua tidak perlu ragu atau berat hati ketika mengatakan kata “maaf” saat benar benar melakukan kesalahan. Anak akan merasa dihargai, lebih tenang dan bahagia jika orang tua mengatakannya dengan tulus. Kebiasan ini juga akan tertanam pada sang anak dan ia juga tak sesegan dan berat hati meminta maaf saat ia berbuat salah kepada temannya.
Untuk para orang tua diluaran sana, jangan ragu dan enggan untuk meminta maaf walaupun itu terjadi kepada anak sendiri. Pola asuh yang keliru dapat menimbulkan efek buruk pada anak. Maka dari itu orang tua harus memulai untuk memberikan nilai nilai kebaikan kepada anak dengan menjadi lebih peduli dan tidak abai dalam melakukan hal kecil pun. Selain kata maaf, kata “terima kasih”, “tolong”, “permisi” juga penting diajarkan kepada anak sejak dini.